Edwin Fernanda Abhipraya Sukses Manfaatkan Bank Sampah Digital

Edwin Fernanda Abhipraya Sukses Manfaatkan Bank Sampah Digital - Atas usahanya dalam mengembangkan aplikasi digital, dengan sistem pengelolaan sampah bernama 'Teman Ubah', Edwin Fernanda Abhipraya berhasil mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards 2022. Kejutan tersebut datang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2022 lalu.

 Edwin Fernanda Abhipraya Sukses Manfaatkan Bank Sampah Digital

 

Kabar baiknya, aplikasi yang dibuat oleh Edwin sudah digunakan oleh mereka yang mengelola sampah organik, yaitu bank sampah diberbagai wilayah Jawa Timur. Meski banyak sekali kelompok bank sampah 168 dan tersebar di 28 kecamatan dan 419 desa di Bojonegoro Edwin membentuk tim digitalisasi untuk bank sampah.

 

Semacam mesin ATM yang bisa melakukan transaksi penyimpanan maupun pengembalian, pada lokasi beragam tanpa perlu bertemu langsung dengan petugas bank. Demikian aplikasi bank sampah digital. Edwin sangat miris dengan sampah yang tertimbun di Indonesia ini, menurut data kinerja pengelolaan sampah di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di tahun 2022 mencapai 20.719.586,43 ton. Namun penanganan di masyarakat baru mencapai 10.245.755,34 ton. Dan di Bojonegoro sendiri berhasil dikelola 23,8%, dari 23,1% tahun 2021.

 

 

Bersama masyarakat Edwin terus berkomitmen menjaga programnya

 

 

 Edwin Fernanda Abhipraya Sukses Manfaatkan Bank Sampah Digital

Edwin mengakui bahwa program ini memang sengaja dirancang untuk mendukung inisiatif  pemerintah Kabupaten Bojonegoro, karena sudah mengalokasikan dana milyaran untuk menyediakan kendaraan roda tiga ke kelompok bank sampah.

 

Pemerintah sendiri juga sangat beterimakasih dan bangga atas apa yang dilakukan Edwin dengan ide bank digital dengan memanfaatkan teknologi. Apalagi masyarakat Kabupaten Bojonegoro, masih awam soal pengelolaan sampah.

 

Gayung pun akhirnya bersambut, Edwin mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat akan kesadaran pengelolaan sampah harus benar-benar dijaga dengan baik. Mengingat jika sampah tidak dikelola dengan baik akan banyak musibah yang terjadi, salah satunya adanya banjir.

 

Apa yang dilakukan Edwin ini bukan sekadar bisnis sampah belaka, tetapi juga mengedepankan dalam penjagaan bumi dan lingkungan supaya lebih baik dan berkelanjutan. Tentunya Edwin tidak bisa sendirian, ia dibantu oleh tim dan pemangku kepentingan setempat supaya apa yang digagas berjalan dengan lancar, terlebih Kabupaten Bojonegoro memiliki daerah yang cuku luas secara geografis.

 

 
Teman Ubah mendapatkan penghargaan dari Astra

 

 Edwin Fernanda Abhipraya Sukses Manfaatkan Bank Sampah Digital

Tidak ada hasil yang sia-sia jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh, seperti halnya yang dilakukan oleh Edwin Fernanda Abhipraya bersama timnya untuk membangun Teman Ubah, yakni platform digital bank sampah.

 

Cara kerja yang dikelolah Edwin dan tim ini, biasanya menyebarkan link Google Form, setelah mereka mengisi maka data bisa diperbaharui berapa sampah daur ulang dari masyarakat tersebut dan ini seminggu sekali. Maka dengan adanya aplikasi teman Ubah, secara tidak langsung sangat berdampak ke masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga tata kelola pemerintah menjadi lebih baik. Karena banyak yang turut andil dalam menjaga sampah.

 

Oleh sebab itu menjadi pilihan yang tepat bagi Astra, memberikan apresiasi kepada Edwin Fernanda Abhipraya dalam bidang teknologi pada tahun 2022 untuk Provinsi Jawa Timur. Selamat Edwin, good job. Tidak hanya lingkungan yang terselamatkan tetapi bumi pun demikian. Semoga banyak Edwin-Edwin lain di kabupaten tersebar di seluruh Indonesia.

 

Jika demikian bukan hal yang mustahil bumi akan menjadi selamat dari segala musibah atau hal buruk. Semuanya bisa dicegah asal peduli bersama dan bergerak bersama. Karena permasalahan sampah ini tidak datang dari satu tempat, melainkan dari setiap sudut rumah. Sudah tahukan? Jika satu sampah plastik saja sukar terurai bertahun-tahun lamanya? Bagaimana dengan berbagai sampah yang ada di bumi? Kalau bukan kita sendiri yang peduli lantas harus siapa lagi?