MENU

Sabtu, 01 November 2025

Alan Efendhi Kelola Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera menjadi Makanan dan Minuman


Alan Efendhi Kelola Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera menjadi Makanan dan Minuman - Lidah buaya atau yang dikenal tenar dengan nama Aloe vera, merupakan salah satu tanaman yang memiliki khasiat untuk menyuburkan rambut. Sejak kecil saya sudah menggunakan lidah buaya ini, untuk menjaga kehitaman rambut. Dahulu, Ibu sering mengoleskannya di kulit kepala saya, rasanya enak, dingin, tetapi saya kurang suka dengan baunya.


Alan Efendhi Kelola Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera menjadi Makanan dan Minuman
Alan Efendhi Kelola Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera menjadi Makanan dan Minuman


 

Namun siapa sangka, lidah buaya ternyata bisa menjadi bahan pembuat makanan dan minuman. Wah, luar biasa sih, meski demikian lidah buaya sudah tidak asing sebagai bahan untuk membuat kosmetik maupun obat-obatan.

 

Siapa perintis yang berhasil menciptakan makanan dan minuman dari lidah buaya tersebut? Adalah Alan Efendhi, pria kelahiran dusun Jeruklegi, Katongan, Ngilpar, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

 

 

Perjuangan Alan Efendhi dalam membangun Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera

 

 

Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera yang dibangun oleh Alan Efendhi, bermula ketika pria lulusan SMK 45 Wonosari, Gunungkidul ini pulang dari perantauan. Ia memutuskan pulang ke kampung halaman, dan ingin membuka peluang usaha agar bisa tetap menjalankan kewajiban menjaga orangtua.

 

Sayangnya kampung halamannya merupakan lahan yang tadah hujan, artinya tidak akan ada hasil pertanian pada musim kemarau tiba. Meski demikian Alan tidak pernah menyerah, dan walaupun dia tidak punya basic ilmu pertanian ia tetap mencoba berusaha. Ia mencari tahu berbagai budidaya yang bisa menghasilkan, dari tanaman buah naga, anggur, pepaya california, dan yang terakhir adalah tanaman lidah buaya. Tanaman apa yang bisa dikembangkan dengan kondisi ekstrem geografis kampungnya, juga ia pelajari.

 

Dari tahun 2013 ia mencari informasi terus, seperti apa komoditas yang bisa cocok di suhu ekstrem. Nah aloe vera ini merupakan tanaman dengan perawatan mudah, seperti halnya kaktus ditaruh aja bisa hidup. Tidak hanya itu aloe vera juga termasuk tanaman terlaris di dunia, karena bisa masuk dalam berbagai jenis industri, baik itu kuliner, kosmetik, dan farmasi.

 

Setelah merasa aman bahwa aloe vera merupakan tanaman yang cocok di semua jenis tanah, Alan mulai merintis usaha dengan membeli 500 bibit aloe vera di tahun 2014. Ia berharap dengan adanya budidaya yang dikelolanya, bisa mengubah perekonomian keluarganya dan masyarakat sekitarnya. Tetapi tidak semudah bayangan, karena belum ada bukti nyata.

 

Karena aloe vera ini panennya setahun sekali, maka di tahun 2015 Alan panen pertama. Ide yang tercetus setelah panen tersebut mengelola lidah buaya menjadi minuman kemasan dalam bentuk cup atau botol yang dititipkan ke warung, sekolahan, dan sayur keliling.


Alan Efendhi Kelola Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera menjadi Makanan dan Minuman
Alan Efendhi Kelola Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera


 

Sayangnya produk minuman dengan bahan aloe vera ini tidak bertahan lama, karena tidak menggunakan bahan pengawet. Usaha ini hanya bertahan 3-4 tahun, dan ia terus melalui kegagalan-kegagalan. Maka di taun 2017, Alan mulai menyusun strategi dengan melakuan standar operating procedure, sesuai izin produksi rumah tangga, sertifikat halal dan sebagainya. Untuk ruang produksi juga dirombak, karena ternyata harus di atas meja bukan di lantai. Kabar baiknya Alan didukung oleh Pemda Gunungkidul, dan beru tahu juga pemda bahwa ada potensi budidaya pengolahan lidah buaya. Dari awalnya yang bertahan 3-4 hari bisa jadi 6 bulan, semua tidak mudah prosesnya.

 

Gebrakan lainnya yang dibuat Alan, yakni mengembangkan daerahnya dengan membangun Aloe Land, kampung edukasi Aloevera. Banyak yang datang untuk belajar juga bagaimana cara menanam aloevera yang baik sampai layak jual, baik itu kalangan organisasi, sekolah, kampus dan instansi.

 

Apa yang dibangunnya sekarang terus ia pertahankan dan berharap makin besar karena awalnya hanya ada 25 orang KWT (Kelompok Wanita Tani), sekarang menjadi 130 orang bahkan lebih. Maka yang awalnya hanya minuman, menjadi berbagai jenis varian, ada keripik, permen, minyak gosok, bahkan kulitnya juga menjadi pupuk kompos dari tanaman aloe vera sendiri. Maka tidak ada sisa limbah yang terbuang.


Alan Efendhi Kelola Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera menjadi Makanan dan Minuman
Alan Efendhi Kelola Budidaya dan Pengolahan Aloe Vera yang sukses


 

Pantas saja SATU Indonesia Awards menganugerahkan Alan Efendhi sebagai penerima Apresiasi di tahun 2021 pada bidang kewirausahaan, sebagai pengembang "Budidaya dan Pengolahan Aloevera menjadi Makanan dan Minuman", dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Sumber:

astra.co.id
Tempo.co
IG @efendhi_alan.rv
IG @aldeland_id

 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar